domenica 22 marzo 2009

"Coraggio!"

“Jangan takut memutuskan.....!”

Pada kunjungannya hari ke-2 di negara Afrika, Paus Benediktus mengajak kaum muda Angola dan seluruh Afrika agar tidak takut mengambil keputusan. Hal ini diungkapkan dihadapan 30 ribu kaum muda yang berkumpul di stadion Coquieros di Luanda. “Tak akan kekurangan kemurahan hati (Allah) dihadapan resiko untuk memutuskan mengikat diri seumur hidup baik dalam per-kawinan maupun dalam hidup reli-gius” kata Paus.
Menurut Paus, budaya yang diwarnai indiviualisme dan hedonisme, tidak membantu kaum muda untuk menghidupi Sabda Yesus dan mempersembahkan diri kepada Dia yang telah memanggil. Namun dalam diri kita ada kekuatan untuk itu. Kaum muda yang tidak berani mengambil keputusan, beresiko dia tetap seperti anak kecil seumur hidup. Paus menyemangati mereka dengan berseruh:“Beranilah memutuskan secara defenitif, karena ini adalah matahari yang tidak menghancurkan kebebasan tetapi menciptakan arah yang benar menuju sesuatu yang lebih besar dalam hidup. Hidup punya arti jika seseorang memiliki keberanian dalam perjiarahan dan iman bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita”. Paus juga mengundang kaum muda Angola untuk memberi keterbukaan pada karya Roh Kudus.

Pemuda Indonesia menjawab:
“Siapa Takut?” Apa betul......?
Lihat saja diri anda, apakah masih plimplang?

P. La Nike Joanes,SX




martedì 17 marzo 2009

Pendampingan Panggilan



PENDAMPINGAN PANGGILAN
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”


Pendampingan Panggilan adalah saat yang tepat dan penting bagi kehidupan seseorang. Seseorang secara sederhana dilatih untuk memahami apa yang Tuhan tabur dalam hati yang akan dijadikan sebagai bahan persembahan kepada Tuhan dalam hidup. Latihan ini dilaksanakan melalui doa, mendengarkan sabda Tuhan dan merasakan suatu undangan yang ditujukan kepada masing-masing. Suatu perjalanan yang membawa orang untuk berjumpa dengan Tuhan sehingga tercipta suatu persaudaraan lebih mendalam. Persaudaraan ini membantunya untuk mengerti apa yang menjadi kehendak-Nya.


Pada umumnya pendampingan ini dibagi dalam 3 tahap mendasar;

1. Mengenal.
Pada tahap ini seseorang diajak untuk mengenal siapa Yesus, Maria, dan Kehendak Tuhan. Pengenalan ini semakin terasa dengan mengalaminnya dalam doa-doa harian, doa rosario, perayaan Ekaristi, . Akibatnya ia merasakan hidup yang indah. Ketika seseroang kenal dan menemukan kehadiran Allah dalam hidupnya, maka baru memungkinkan ia mulai masuki tahap ke-2

2. Mencintai.
Pada tahap ini seseorang sungguh mengenal Yesus, kehendak-Nya dalam hidupnya dan berusaha untuk mencintai-Nya. Dengan komuni, adorasi, doa pagi, sorang yang merasa terpanggil, merasakan cinta-Nya dan mengubah hati. Suatu hati yang kadang kala dingin-menjadi panas dan mulai mencintai-Nya.

3. Mengikuti.
Pada tahap ini seseorang diajak untuk mengikuti apa yang dicintai-Nya. Karena cinta orang rela mengorbankan apa saja demi mengikuti yang dia cintai. Itulah totalitas cinta kepada Sang Pencipta. Ingat bahwa tak seorang pun mencintai kalau tampa mengenal dan tak satupun mengikuti tampa mencintai.

Dengan selesainya mengikuti pendampingan panggilan ini, seorang semakin bijak dan intelektual dalam memutuskan panggilan hidupnya. Rahmat Tuhan dibutuhkan dalam hal ini, maka sikap terbuka dan rendahhati sangat diharapkan demi perkembangan kemanusian dan iman yang dewasa.




Refleksi:
  1. Anda sudah di tahap yang mana?
  2. Bagaimana pengalaman anda dalam tahap itu? Ceriterakan pada teman dekat anda!


P. La Nike Joanes,sx
Animator Panggilan SX

NB. Jika anda bersedia mengabdikan hidup sebagai misionaris, hubungi saya pada: Hp.081328455630 atau john_nikesx@hotmail.com