venerdì 2 ottobre 2009

Panggilan Hidup: Sebaiknya ANDA TAHU!

Panggilan Hidup: Sebaiknya ANDA TAHU!

Sebaiknya ANDA TAHU!

Sebaiknya ANDA TAHU!
APAKAH AKU TERPANGGIL ....?
MENJADI PASTOR, BRUDER ATAU SUSTER

Kerap kali ada orang yang bingun dalam pilihan hidupnya: “apakah aku terpanggil menjadi pastor,bruder, suster ataukah aku cukup hidup berkeluarga?”. Kebingungan ini menjadikan dirinya tidak tenang karena dia harus memilih dengan tegas agar bisa mengambil langkah-langkah pasti. Berikut ini saya menawarkan beberapa petunjuk sederhana yang kiranya bisa bermanfaat bagi yang mengalami kebingungan:

Tanda-tanda adanya panggilan:
  1. Sejak kecil anda (pernah) berkeinginan menjadi pastor, atau bruder atau suster. Anda membayangkan bahwa dengan menjadi pastor, atau bruder atau suster anda merasakan kedekatan dengan Tuhan.
  2. Dalam hati anda ada kerinduan/keinginan untuk “mendengarkan“ Sabda Tuhan dimana Tuhan memanggil untuk mengikuti-Nya: Misalnya, melalui khotbah, sepucuk surat dari teman, telepon, sms dari seorang yang tepanggil, suatu percakapan dengan teman-teman.
  3. Ceritera pengalaman atau kesaksian petualangan pastor misionaris atau bruder atau suster sangat menarik perhatian anda.
  4. Anda pernah mengalami suatu peristiwa tragis (mis. Pengalaman kematian seorang yang anda sayangi atau pengalaman dimana anda mengalami kecelakaan dan anda terselamatkan)
  5. Anda ingin membangun suatu hidup yang jauh dari cobaan dengan menguatkan diri lewat doa, perayaan ekaristi, pengakuan dosa, dll.
  6. Dalam hidup sehari-hari, anda murah hati dengan sesama dan secara tulus ingin mempersembahkan diri bagi karya pewartaan.
  7. Anda merasakan ketertarikan yang begitu besar bagi kehidupan rohani: sering berkontak dan menghabiskan banyak waktu untuk bercakap-cakap dengan Tuhan dalam doa dan dalam meditasi.
  8. Anda merasakan adanya suatu dorongan dari Roh Kudus untuk membaktikan diri bagi sesama. Mis. Senang untuk ikut serta dalam karya sosial, dll.
  9. Keinginan kuat untuk melaksanakan rencana Tuhan: Ingin mewartakan Kasih Tuhan, bahkan sampai ke ujung dunia, merasa tidak tenang melihat orang kecil, menderita, miskin, sehingga anda tergerak membantunya.
  10. Di masa lampau atau dikesempatan istimewa dalam hidup, anda mengalami rahmat khusus: saat ziarah, rekoleksi, ikut acara tahbisan, penerimaan kaul, dll
  11. Anda ikut prihatin dan cemas atas fenomena kekurangan pastor sehingga pelayanan iman umat tak tercukupi. Atau anda prihatin dengan kekurangan panggilan hidup bakti: bruder/frater dan suster.
  12. Terkadang dalan diri anda secara tiba-tiba muncul keragu-raguan tentang panggilan Tuhan sehingga anda tidak merasa tenang.

Apa yang Anda lakukan?
Jika seseorang merasakan atau menyadari andanya salah satu saja dari 12 tanda di atas, janganlah berdiam diri karena bisa jadi Tuhan sedang menyapa anda. Jujurlah pada perasaan yang sedang alami kemudian sikapilah dengan bijak. Berikut ini ada beberapa petunjuk yang dapat anda tempu:

  1. Berdoa. Bercakap-cakaplah secara spontan dan mendalam dengan Tuhan. Sampaikanlah segala pergulatan hidup anda kepada-Nya dan dengarkanlah apa yang kiranya menjadi kehendak-Nya pada diri anda. Diharapkan dengan percakapan ini seseorang semakin berjalan bersama-Nya, sebagai sahabat. Sering kali kita berdoa pada kata-kata kosong dan kurang khusuk. Sering kita berpikir bahwa dengan mendaraskan rumus-rumus doa tertentu, seperti berdoa rosario, mungucapkan doa Bapa Kami, doa Salam Maria, doa Tobat, orang merasa cukup. Padahal dalam doa yang sebenarnya kita harus memberi hati kepada Tuhan. Ingat bahwa suatu doa yang tidak mengubah hidup bukanlah doa.
  2. Hidup sakramen. Menurut Katekismus Gereja Katolik, di setiap sakramen Yesus hadir secara real. Maka cobalah anda mengalami kehadiran Tuhan dalam setiap sakramet itu. Sakramen menyumbangkan pentingya pembentukan dalam hidup setiap orang kristen. Setiap kaum muda perlu bertekun baik dalam mengikuti perayaan ekaristi maupun dalam visitasi kepada sakramen mahakudus serta dalam perjumpa dengan Bapa yang berbelaskasih melalui sakramen pengampunan.
  3. Menjadi relawan. Salah satu kendala guna membaktikan diri kepada Allah sebagai imam, bruder, suster adalah karena pemikiran yang sempit alias egoisme. Egoisme mengeringkan jiwa. Apa yang dilakukan hanya demi kepentingan dan kesenangan diri sendiri. Akibatnya menghalangi seseorang mengenal kebutuhan orang lain, wajah Yesus yang menderita. Kepada setiap kaum muda perlu dilatih untuk mencari serta membuka diri bagi orang lain sehingga semakin terdorong untuk berbagi.
  4. Bimbingan Rohani. Seseorang yang mengalami tanda-tanda keterpanggilannya sangat bijaksana jika menjalani bimbingan rohani dengan seorang imam, bruder, suster atau siapa saja yang dianggap membantu dalam mencari kehendak Tuhan. Dalam bimbingan, dia harus terbuka mengutarakan apa yang dia rasakan, alami, dan pikirkan. Setelah melewati pertemuan berkala dengan menganalisa tanda-tanda yang ada, diharapkan untuk sampai pada keputusan yang matang.

Misionaris Xaverian?
Jika anda bingun dan ingin memperjelas, apakah Tuhan memanggilmu menjadi pastor atau bruder dalam Serikat Misionaris Xaverian (SX) ?

Silahkan Hubungi promotor panggilan sx:
P. La Nike Joanes,sx
081328455630
john_nikesx@hotmail.com
Wisma Xaverian
Jl. Pandega Asih I .B./8
Condong Catur -Yogyakarta

domenica 22 marzo 2009

"Coraggio!"

“Jangan takut memutuskan.....!”

Pada kunjungannya hari ke-2 di negara Afrika, Paus Benediktus mengajak kaum muda Angola dan seluruh Afrika agar tidak takut mengambil keputusan. Hal ini diungkapkan dihadapan 30 ribu kaum muda yang berkumpul di stadion Coquieros di Luanda. “Tak akan kekurangan kemurahan hati (Allah) dihadapan resiko untuk memutuskan mengikat diri seumur hidup baik dalam per-kawinan maupun dalam hidup reli-gius” kata Paus.
Menurut Paus, budaya yang diwarnai indiviualisme dan hedonisme, tidak membantu kaum muda untuk menghidupi Sabda Yesus dan mempersembahkan diri kepada Dia yang telah memanggil. Namun dalam diri kita ada kekuatan untuk itu. Kaum muda yang tidak berani mengambil keputusan, beresiko dia tetap seperti anak kecil seumur hidup. Paus menyemangati mereka dengan berseruh:“Beranilah memutuskan secara defenitif, karena ini adalah matahari yang tidak menghancurkan kebebasan tetapi menciptakan arah yang benar menuju sesuatu yang lebih besar dalam hidup. Hidup punya arti jika seseorang memiliki keberanian dalam perjiarahan dan iman bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita”. Paus juga mengundang kaum muda Angola untuk memberi keterbukaan pada karya Roh Kudus.

Pemuda Indonesia menjawab:
“Siapa Takut?” Apa betul......?
Lihat saja diri anda, apakah masih plimplang?

P. La Nike Joanes,SX




martedì 17 marzo 2009

Pendampingan Panggilan



PENDAMPINGAN PANGGILAN
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”


Pendampingan Panggilan adalah saat yang tepat dan penting bagi kehidupan seseorang. Seseorang secara sederhana dilatih untuk memahami apa yang Tuhan tabur dalam hati yang akan dijadikan sebagai bahan persembahan kepada Tuhan dalam hidup. Latihan ini dilaksanakan melalui doa, mendengarkan sabda Tuhan dan merasakan suatu undangan yang ditujukan kepada masing-masing. Suatu perjalanan yang membawa orang untuk berjumpa dengan Tuhan sehingga tercipta suatu persaudaraan lebih mendalam. Persaudaraan ini membantunya untuk mengerti apa yang menjadi kehendak-Nya.


Pada umumnya pendampingan ini dibagi dalam 3 tahap mendasar;

1. Mengenal.
Pada tahap ini seseorang diajak untuk mengenal siapa Yesus, Maria, dan Kehendak Tuhan. Pengenalan ini semakin terasa dengan mengalaminnya dalam doa-doa harian, doa rosario, perayaan Ekaristi, . Akibatnya ia merasakan hidup yang indah. Ketika seseroang kenal dan menemukan kehadiran Allah dalam hidupnya, maka baru memungkinkan ia mulai masuki tahap ke-2

2. Mencintai.
Pada tahap ini seseorang sungguh mengenal Yesus, kehendak-Nya dalam hidupnya dan berusaha untuk mencintai-Nya. Dengan komuni, adorasi, doa pagi, sorang yang merasa terpanggil, merasakan cinta-Nya dan mengubah hati. Suatu hati yang kadang kala dingin-menjadi panas dan mulai mencintai-Nya.

3. Mengikuti.
Pada tahap ini seseorang diajak untuk mengikuti apa yang dicintai-Nya. Karena cinta orang rela mengorbankan apa saja demi mengikuti yang dia cintai. Itulah totalitas cinta kepada Sang Pencipta. Ingat bahwa tak seorang pun mencintai kalau tampa mengenal dan tak satupun mengikuti tampa mencintai.

Dengan selesainya mengikuti pendampingan panggilan ini, seorang semakin bijak dan intelektual dalam memutuskan panggilan hidupnya. Rahmat Tuhan dibutuhkan dalam hal ini, maka sikap terbuka dan rendahhati sangat diharapkan demi perkembangan kemanusian dan iman yang dewasa.




Refleksi:
  1. Anda sudah di tahap yang mana?
  2. Bagaimana pengalaman anda dalam tahap itu? Ceriterakan pada teman dekat anda!


P. La Nike Joanes,sx
Animator Panggilan SX

NB. Jika anda bersedia mengabdikan hidup sebagai misionaris, hubungi saya pada: Hp.081328455630 atau john_nikesx@hotmail.com